Sabtu, 12 Mei 2012

Cara dan Manfaat menggunakan Bedong Bayi


Membedong merupakan istilah di negeri kita untuk ‘membungkus’ bayi dengan kain. Kain yang digunakan pun biasa disebut dengan kain bedong. Beberapa manfaat membedong bayi, antara lain:
- Membantu bayi Anda agar tidak terganggu dengan gerakan kejut yang biasa dikenal dengan refleks Moro
- Membantu bayi Anda untuk tetap hangat, terutama pada hari-hari pertama dalam kehidupannya. Nantinya secara berangsur, tubuhnya akan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, sehingga kain bedong tidak diperlukan lagi
- Membantu menenangkan bayi Anda
Ketika bayi Anda dibedong dengan benar, dia akan merasa hangat dan aman, dan bedong pun berguna untuk menenangkan si kecil ketika dia menerima rangsangan yang berlebihan.
Jika Anda melahirkan di bidan, maupun di rumah sakit, biasanya sebelum pulang, mereka akan mengajarkan kepada Anda bagaimana cara membedong si kecil. Namun jika Anda masih bingung, atau belum percaya diri melakukannya, Anda bisa melihat video singkat kami mengenai salah satu cara yang baik untuk membedong bayi Anda.

Beberapa Tips Seputar Membedong Bayi

  1. Perhatikan kondisi bayi Anda ketika awal akan membedong; jangan melakukannya ketika dia sedang lapar misalnya, atau masih basah setelah mandi, ataupun ketika ia sedang lelah
  2. Jangan membedong terlalu kencang, dengan memaksa kaki bayi agar lurus, karena praktek seperti ini akan merusak sendi lututnya dan juga bisa menyebabkan displasia pangkal paha (hip dysplasia). Untuk mencegahnya, pastikan Anda meninggalkan ruang yang cukup pada bagian bawah bedong (bagian kaki), sehingga bayi Anda tetap bisa menekuk lututnya
  3. Jika cuacanya dingin, Anda boleh memakaikan baju dan celana panjang kepada si kecil sebelum ia dibedong. Namun jika cuaca sedang panas, pastikan ia hanya memakai kaos singlet dan celana pendek. Kalau tidak, ia akan sangat kepanasan
  4. Jangan sampai kain bedong menutupi daerah wajah bayi Anda
  5. Ketika bayi Anda tertidur dengan dibedong, sebaiknya ia jangan diletakkan berdampingan dengan Anda, karena ia pun mungkin akan kepanasan. Bayi yang dibedong ketika tidur, sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga sekelilingnya merupakan udara bebas dan tidak tertutup, agar ia memperoleh cukup udara dan tidak merasa kepanasan

bedong bayi

- langkah membedong bayi, urutan berlawanan arah jarum jam -

Langkah Membedong Bayi

  1. Bentangkan kain bedong pada permukaan yang rata, dengan bentuk seperti berlian – (gambar 1)
  2. Lipat sudut bagian atasnya ke bawah, sebanyak sekitar 15-20 cm, sehingga permukaan atas kain membentuk garis horisontal – (gambar 1)
  3. Letakkan bayi Anda perlahan pada punggungnya, sehingga ujung atas kain yang horisontal tadi berada sejajar dengan bahunya – (gambar 1)
  4. Turunkan tangan kanan bayi Anda sehingga berada di samping tubuhnya – (gambar 2)
  5. Tarik sudut kain bedong yang berada di sisi tangan kanannya tadi untuk menyelimuti tangan dan dadanya, lalu selipkan ujung kain tersebut ke bawah punggungnya yang ada di sisi kiri tubuhnya – (gambar 2)
  6. Turunkan tangan kiri bayi Anda, sehingga berada di samping tubuhnya
  7. Tarik sudut kain bedong yang berada di sisi tangan kirinya tadi untuk menyelimuti tangan dan dadanya, lalu selipkan ujung kain tersebut ke bawah punggungnya yang ada di sisi kanan tubuhnya
  8. Atau bisa juga dengan cara seperti pada gambar 3
  9. Pelintir atau lipat ujung kain bedong bagian bawah, lalu selipkan ke bawah tubuhnya, tapi biarkan longgar, jangan terlalu kencang, sehingga lutunya bisa dilipat olehnya, pinggulnya bisa bergerak dengan baik dan ia pun bisa meregangkan kakinya degan mudah
- video salah satu cara membedong bayi yang baik -

Sampai Usia Berapa Sebaiknya Bedong Digunakan?

Hingga bayi Anda berusia sekitar 1 bulan, Anda masih bisa membedongnya, namun usahakan untuk tidak membedongnya selama ia terjaga.
Jika setelah usia 1 bulan ia terlihat bisa tidur lebih nyenyak dengan dibedong, tidak mengapa untuk membedongnya, hanya ketika ia sedang tertidur.
Biasanya, kalau si kecil sudah tidak betah dibedong, dia akan menolak dengan menangis atau menendang-nendangkan kakinya, nah ini berarti sudah saatnya Anda meninggalkan bedong untuk seterusnya.
ShareThis
Artikel yang berhubungan:

Vaksin dan Vaksinasi


Bahan-bahan kimia yang umum digunakan dalam pembuatan vaksin termasuk:

  • Cairan pelarut (suspending fluid) seperti air steril, saline, atau cairan yang mengandung protein
  • Pengawet dan penstabil, seperti albumin, fenol dan glycine
  • Tambahan lain (enhancer) untuk meningkatkan kinerja vaksin
Sebagian vaksin juga ada yang mengandung sedikit sekali materi pengkulturan seperti protein telur ayam. Protein ini digunakan dalam vaksin untuk membantu pertumbuhan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan yang nantinya akan memicu produksi antibodi. Baca: Imunisasi pada Bayi
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan vaksin biasanya jumlahnya sangat sedikit dan para ahli menggunakannya untuk menjaga kualitas vaksin itu sendiri.

Unsur-unsur yang Umum Terkandung dalam Vaksin

Aluminum
Aluminum ini biasanya berupa jel atau garam yang fungsinya untuk membantu vaksin dalam merangsang terbentuknya antibodi.
Antibiotik
Antibiotik terkadang ditambahkan juga ke dalam vaksin tertentu untuk mencegah berkembangnya bakteri selama masa pembuatan vaksin dan penyimpanannya. Namun biasanya vaksin tidak mengandung penisilin.
Protein Telur
Vaksin yang menggunakan protein ini adalah vaksin influenza dan demam kuning. Vaksin ini aman digunakan oleh siapa saja yang tidak memiliki pantangan terhadap telur.
Formaldehyde
Biasanya digunakan untuk vaksin yang memakai racun bakteri untuk memicu imunitas. Formaldehyde juga digunakan untuk membunuh berbagai virus dan bakteri berbahaya yang dapat mencemari proses pembuatan vaksin. Nantinya, sebelum bvksin dikemas untuk didistribusikan, formaldehyde akan dibuang terlebih dulu.
Monosodium Glutamate (MSG)
MSG dan Fenoksi Etanol 2 digunakan sebagai penyeimbang pada sebagian vaksin, sehingga kualitas vaksin tidak terganggu ketika terkena panas, lembab, dan sebagainya.
Thimerosal
Merupakan pengawet yang mengandung merkuri yang digunakan pada vaksin yang dikemas dengan botol kecil untuk pemakaian lebih dari satu dosis. Vaksin jenis ini dikhawatirkan dapat tercemar dengan bakteri yang berbahaya, karena setelah dipakai akan disimpan untuk digunakan lagi pada imunisasi berikutnya. Untuk mencegah serangan bakteri tersebut, biasanya digunakan Thimerosal.

Kamis, 10 Mei 2012

Cara Menyusui yang Benar


Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)
Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)
Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti
memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)
Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)
Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)
Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)
Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)
Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
  1. Bayi tampak tenang.
  2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
  3. Mulut bayi terbuka lebar.
  4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
  5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
  6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
  7. Puting susu tidak terasa nyeri.
  8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  9. Kepala bayi agak menengadah.
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan bra yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

Rabu, 04 April 2012

Perlengkapan Bayi dan Baju Anak| Cara Memilih Baju Bayi Perempuan


Tips Memilih Baju Bayi Perempuan

Perlengkapan Baju Bayi Perempuan

Perlengkapan Bayi dan Baju Anak - Baju Bayi Perempuan memang  sangat bervariasi dan banyak modelnya dibanding baju bayi laki-laki, sehingga menjadi hal yang menarik sekaligus menyenangkan dalam rangka memilih baju bayi perempuan. Menemukan baju bayi perempuan juga bukanlah hal yang sulit karena saat ini baju bayi tidak hanya dijual di toko-toko offline saja tapi sudah merambah ke toko  baju bayi online. Tidak ada salahnya membeli baju bayi online asalkan kualitas barangnya terjamin, apalagi bagi orangtua yang bekerja yang tidak mempunyai banyak waktu dan kesempatan untuk berbelanja memilih baju untuk bayi perempuannya.
Dalam memilih baju bayi, haruslah memperhatikan kualitas bahan, karena  Bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga salah bahan bisa membuat kulit bayi teriritasi. Bahan yang cocok untuk baju bayi perempuan adalah bahan katun, karena bahannya memang sangat nyaman, lembut dan lebih mudah menyerap keringat.

Baju bayi perempuan memang memiliki banyak model, diantaranya :  model rok, celana bolero atau rompi, dress,  stelan celana atau rok, baju kodok atau jamper  dan sebagainya. Sebaiknya jangan memilih model pakaian yang  terlalu ketat yang menyebabkan sirkulasi udara menjadi terhambat sehingga bayi tidak merasa nyaman.

Saat memilih baju bayi yang berwarna pilihlah warna-warna yang lembut dan cerah seperti pink, biru, kuning, merah, ungu yang cerah serta  pastikan warnanya tidak luntur. Pakaian bayi yang mudah luntur lebih tidak aman untuk kulit sensitif bayi. Jika bayi berkeringat misalnya, warnanya bisa saja luntur dan mengenai kulit bayi. Bahan pewarna yang bersifat kimia ini bisa berbahaya jika diserap oleh kulit bayi.

Seringkali orangtua ingin anak perempuannya tampil modis dan menarik, sehingga dalam memilih model sangat diperhatikan oleh orang tua agar baju yang dipilihnya menjadi cute jika dipakai bayi perempuannya. Namun demikian usahakan untuk memilih model baju bayi perempuan yang sederhana,  yang utama adalah kenyamanan sang anak. Misalnya bayi perempuan memakai model baju dengan retsleting yang keras. Jika bayi kemudian meraba-raba dan bermain retsleting bisa saja bayi terluka. Selain itu, tips memilih baju untuk anak perempuan sebaiknya menghindari pemakaian kancing. Kancing dikhawatirkan terlepas oleh bayi dan masuk ke dalam mulut.

Yang perlu diperhatikan juga adalah memilih model baju bayi perempuan anda  hendaklah yang memakai pengait seperti tali diikat, model ini lebih aman untuk bayi daripada menggunakan  kancing. Jika tidak bisa dihindari untuk menggunakan kancing, pilihan kancing yang dijepret akan lebih aman daripada kancing yang dikaitkan. Model baju bayi perempuan dengan  banyak manik atau payet juga kurang nyaman untuk dipakaikan pada bayi. Selain bisa saja manik atau payet terlepas juga kurang nyaman bagi bayi anda, apalagi saat bayi anda mulai bisa tengkurap. Pada akhirnya yang terpenting dalam memilih baju bayi perempuan adalah keamanan dan kenyamanan bagi si bayi, bukan hanya semata karena model yang bagus. Model baju yang sederhana tapi elegan serta nyaman dipakai adalah pilihan terbaik dalam memilih baju atau  perlengkapan bayi perempuan anda.

Senin, 02 April 2012

Perlengkapan Bayi dan Anak | Bagaimana Tips Memilihnya

Perlengkapan Bayi Untuk Tidur| Bagaimana Tips Memilihnya

Perlengkapan bayi dan baju anak- Bayi akan menggunakan sebagian besar waktunya untuk tidur. Tidur bayi yang berkualitas akan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhannya, bila jam tidur bayi kurang atau terganggu,  biasanya akan menyebabkan bayi anda rewel dan dapat pula menyebabkan kurang maksimalnya pertumbuhan bayi anda. Selain itu dapat menyebabkan  waktu istirahat bagi orang tua juga terganggu.
Agar bayi dapat tidur dengan nyenyak dan nyaman, perlengkapan bayi untuk tidur  harus dipersiapkan dengan baik salah satunya dengan menyediakan perlengkapan bayi untuk tidur yang meliputi :  kasur,bantal, selimut, box bayi  dan lainnya haruslah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi bayi anda.
Menurut studi terakhir di Amerika, perlengkapan bayi untuk tidur yang salah menjadi penyebab tingginya tingkat kematian mendadak bayi di saat tidur atau yang lebih dikenal dengan  (SIDS). Bantal, guling dan selimut bayi menjadi faktor utamanya. Disarankan tidak menggunakan perlengkapan tidur terlalu banyak di sekitar box atau tempat tidur bayi karena dapat menganggu pernafasan bayi hingga bayi kemudian sesak napas karena kekurangan oksigen. Sebaiknya gunakan perlengkapan  bayi  untuk tidur secukupnya dan dengan  bahan yang aman dan lembut.

 

Ada beberapa tips yang dapat Anda gunakan sebagai panduan sebelum membeli perlengkapan bayi untuk tidur, yaitu :
1.Pilihlah box bayi berdasarkan tingkat keamanannya. Disarankan tidak memilih box bayi dengan pintu bukaan dari bagian samping, karena Box bayi model ini banyak menyebabkan kecelakaan bayi anda terjatuh, yang berujung pada kematian bayi.
2.Pilihlah kasur bayi yang berkualitas baik dalam hal ini tidak terlalu empuk juga tidak terlalu keras, sekaligus yang tahan lama dan tahan air. kasur yang terlalu empuk beresiko SIDS atau sindrom penyebab kematian mendadak pada bayi, sehingga kasur bayi yang lebih kokoh akan baik untuk bayi, serta mengurangi resiko terkena SIDS atau sindrom penyebab kematian mendadak pada bayi. Untuk memastikan, tekan kasur saat Anda membelinya apakah kasur kembali ke bentuk semula dengan cepat.
3.Pilih kelambu dengan panjang melebihi box atau tempat tidur bayi(perlengkapan bayi).Usahakan kelambu selalu tergantung di sisi box atau tempat tidur bayi, caranya dengan menjepit kelambu hal ini untuk menghindari nyamuk masuk ke dalam box bayi Anda.
4.Selimut bayi sebaiknya berbahan katun yang dapat memberi kehangatan tapi tidak terlalu tebal sehingga bayi merasa nyaman.
5.Anda juga dapat menyesuaikan motif atau karakter dan warna sesuai dengan jenis kelamin bayi Anda, apalagi banyak anak yang ‘terikat’ dengan selimutnya hingga berusia cukup besar. Misalnya untuk anak perempuan pilih selimut berwarna pink dengan motif atau karakter hello kitti atau princess, sedangkan untuk anak laki laki berwarna biru dengan karakter spiderman, thomas atau spongebob.
6.Selimut bayi ada beberapa jenis, salah satunya selimut bertopi yang biasanya digunakan saat membawa bayi bepergian atau disebut juga selimut berkantong.
7.Bandingkan harga pada beberapa toko online atau dengan harga di pasar atau mal. Mungkin saja anda bisa menemukan perbedaan harga lumayan jauh bila berbelanja online untuk perlengkapan bayi anda.

 

Kamis, 29 Maret 2012

Baju Bayi dan Anak| Tips Memilih Baju Bayi dan Anak 2

Baju Bayi dan Anak : Tips lain Bagaimana Memilih Baju Bayi
dan Anak.

Baju bayi dan anak dalam memilihnya diperlukan kiat-kiat
khusus agar baju yang dipakai nyaman bagi bayi dan anak
anda. Berikut ini beberapa cara memilih baju bayi dan anak
yang perlu diperhatikan dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Pilih Baju Bayi dan Anak Sesuai Ukuran.

Pilih baju bayi dan anak sesuai dengan ukurannya, jangan
terlalu ketat agar dapat memudahkan pada saat mengenakan
dan menanggalkan baju bayi dan anak anda.

2. Pilih Bahan yang Lembut dan dingin untuk Baju Bayi dan Anak Anda.

Pilih bahan yang dingin dan lembut untuk baju bayi dan anak anda sesuai dengan
kulit bayi yang lembut dan  masih sensitif agar bayi anda merasa nyaman dengan
baju yang dia kenakan. sedapat mungkin bahan yang dapat menyesuaikan dengan
suhu badan anak.

3. Pilih Model yang Simple untuk Baju Bayi.

Pilih model potongan baju bayi yang simple dan mudah dikenakan, Usahakan
yang berleher lebar agar lebih mudah dikenakan dan melepasnya tanpa
mengakibatkan rasa sakit di kepala bayi anda.




4. Masa Pakai Lebih Lama.


Agar masa pakai baju bayi dan anak lebih lama atau lebih panjang, maka pilihlah
ukuran baju satu nomor diatas ukuran badan bayi atau anak anda saat ini
sepanjang tidak kedodoran ketika dipakai, hal ini tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan.

5. Melibatkan Anak dalam Membeli Baju Bayi dan Anak Anda.

Sedapat mungkin melibatkan anak saat membelinya, agar anak dapat memilih jenis baju, model maupun
warna dan gambar atau karakter yang disukainya, agar anak suka dalam memakai baju yang sudah dibeli.
Seringkali terjadi anak-anak tidak mau mengenakan baju yang sudah dibeli  oleh ayah atau ibu karena
mereka tidak menyukainya, ini akan menyebabkan mubadzir. Tapi jangan khawatir hal ini bisa disiasati,
jika ayah dan ibu tidak dapat melibatkan anak dalam membeli baju, alangkah lebih baiknya jika ayah dan
ibu mengkomunikasikannya dengan anak tentang bagaimana kesukaan model, bahan warna, gambar
maupun karakter baju yang akan dibeli, sehingga ini dapat meminimalisir resiko anak tidak akan
memakai baju yang telah dibeli walaupun tanpa melibatkan mereka secara langsung.

6. Membeli Baju Bayi dan Anak dalam Jumlah Cukup.

Perlu diingat oleh ayah dan ibu agar tidak membeli baju bayi dan anak andan tidak dalam jumlah banyak
sekaligus. Ketika anda akan membeli persediaan Baju bayi saat mendekati hari kelahiran, usahakan
membeli dalam jumlah cukup artinya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Pilihlah warna yang netral,
karena anda belum tahu persis jenis kelamin anak anda ketika dilahirkan. Selain itu mengingat
pertumbuhan anak bayi sangat cepat, untuk menghindari baju tidak akan terpakai atau jarang terpakai
karena dibeli dalam stok banyak, tahu-tahu baju bayi atau anak anda sudah kekecilan.

7. Pilih Baju Bayi dan Anak yang Mudah Perawatannya.

Dalam memilih baju, pilihlah baju bayi dan anak anda yang mudah perawatannya dan tidak memerlukan
perawatan khusus, sehingga bisa menghemat dan mudah untuk dilakukan sendiri, misalnya bahan katun
yang mudah dicuci dan enak dikenakan oleh bayi dan anak anda serta tidak memerlukan perawatan
khusus hanya dicuci dan disetrika serta penambahan  sedikit pelembut. 

8. Pilih Toko Tujuan untuk Membeli Baju bayi dan anak anda.


Agar terhindar dari pilihan harga yang terlalu mahal, ketika anda mau membeli baju bayi atau anak anda
apalagi ketika melibatkan mereka, sebelumnya pilihlah toko yang akan menjadi tujuan anda dalam
membeli baju bayi dan anak anda.